Pesanan Rasullullah saw :

Daripada Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersaba:

"Sampaikanlah (kepada orang lain) daripadaku, sekalipun hanya satu ayat .
Berceritalah tentang kaum Bani Israil dan tidak ada halangan ke atasnya. Dan sesiapa yang berdusta atas diriku dengan sengaja maka ia menempati tempat duduknya dari neraka."

(Riwayat Bukhari)

Sunday 20 March 2011

Tsunami....Satu Bahasa Alam dan Kemurkaan Allah


Tsunami di Acheh.
..lari untuk menyelamatkan diri..
Pada 26hb Disember tahun 2004 dulu, kita dikejutkan dengan ombak tsunami yang melanda pantai Acheh. Ombaknya yang panas membawa lahar dari bumi yang menggelodak dan meragut nyawa manusia dan merubah permukaan pantai Acheh dengan sekelip mata. Masjid ArRahman yang tersergam kukuh tanpa tercemar dek tsunami menyedarkan kita bahawa ombak ganas ini mampu memilih apa yang akan dimusnahkannya dan apa yang akan terselamat dari pukulannya yang dahsyat. Kenapa begitu? Sedang bangunannya juga adalah sama dengan bangunan bangunan yang lain.

Sebelum ini saya tidak pernah mendengar berita pun tentang tsunami. Gambar gambar yang di ambil mengenainya membuat hati terasa gerun dan kecut. Melihat segala yang dihanyutkan termasuk, rumah, kenderaan, manusia dan pokok pokok, membuatkan saya sedar bahawa tiada siapa yang akan terselamat kecuali dengan kehendak dan bantuan dari Allah swt sahaja yang mampu berbuat begitu.

Kemudian kita digegarkan lagi dengan tsunami yang melanda Jepun baru baru ini. Lebih hebat dan lebih dahsyat.... tidak pernah dalam hidup saya menyaksikan dua tsunami dalam jarak beberapa tahun sahaja.

Ia menggegarkan jiwa saya.

Bukan itu sahaja. Dalam beberapa tahun kebelakangan ini bukan sahaja tsunami, ribut taufan, banjir besar, tanah runtuh, gempa bumi, meletupnya gunung berapi dan berbagai bagai lagi malapetaka yang meragut ratusan dan ribuan nyawa di seluruh dunia. Tidak cukup dengan itu di dalam cuaca yang begitu sejuk, bekalan elektrik terputus ...kemudian meletup pula pusat nuklear yang membawa radiasi yang boleh menyebabkan kesan radiasi yang mungkin membawa masaalah kesihatan dan kematian.

Alam seperti sungguh marah dan inginmeneriakkan sesuatu tetapi siapakah yang akan mendengarnya?
Apakah yang sebenarnya dan sepatutnya kita fahami dan baca dari bahasa alam yang sangat hebat ini? Apakah kita  nampak  isyarat isyarat yang ingin di sampaikan itu? Dan adakah ia menimbulkan perasaan ingin tahu dan heran serta gentar kenapa semua ini berlaku? Juga adakah cara supaya kita dapat perlindungan Allah sebagaimana Allah melindungi Nabi Nuh as.

Saya mencari jikalau ada ayat2 AlQuran yang menyebut tentang air banjir dan ombak besar serta air panas yang keluar dari bumi seperti ketika tsunami melanda Acheh dan Jepun.

Kisah Nabi Nuh as yang dilanda banjir merupakan satusatunya kisah tentang kemusnahan manusia kerana banjir di dalam AlQuran. Tetapi apa yang saya temui sungguh mengejutkan. Rupa2nya ombak ketika banjir Nabi Nuh as adalah setinggi gunung. Lebih tinggi dari ombak tsunami yang hanya 10 meter atau lebih. Juga air yang keluar dari laut itu di sebut seperti air yang di keluarkan dari dapur ( AtTannur) yang sangat panas. Saya hanya mecatatkan makna dari ayat2 tersebut. Jika anda ingin melihatnya sendiri silakan rujuk pada surah2 yang telah dicatitkan. Dan seandainya anda menemui ayat ayat yang lain silakan kongsi bersama saya di ruangan komen dan tinggalkan komen anda untuk pengetahuan saya.

Dan disebut juga bahawa banjir ini terjadi kerana Allah sangat murka kepada kaum Nabi Nuh as lantaran  mereka ingkar dengan Allah dan Rasulnya iaitu Nabi Nuh as. Maka maknanya tsunami yang berlaku di zaman ini juga adalah kemurkaan Allah terhadap hamba2Nya dan sebagai peringatan kepada mereka yang lain.


 Manusia di beri peringatan oleh Nabi nuh as untuk menyembah Allah sahaja :


“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): “Berilah kaummu peringatan sebelum datang ke-padanya azab yang pedih.” (QS. Nuh, 71: 1) 


“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesung-guhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan.” (QS. Huud, 11: 25-26)


“Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal.” (QS. Huud, 11: 39) 


“Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).” (QS. Al A’raaf, 7: 64) 



 Nabi Nuh as Mengadu Kepada Allah Tentang Pendustaan Kaumnya


Maka dia mengadu kepada Tuhannya: ‘Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)’.” (QS. Al Qamar, 54: 10) !

“Nuh berkata: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaum-ku malam dan siang. Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)’.” (QS. Nuh, 71: 5-6) !
“Nuh berdoa: ‘Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendusta-kan aku’.” (QS. Al Mu’minuun, 23: 26) 


“Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami: Maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami).” (QS. Ash-Shaaffaat: 75) !
Amaran Nabi nuh as Kepada Kaumnya
" Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan. (QS. Huud, 11: 26) !

Perintah Allah & Persiapan Nabi nuh as menghadapi bencana alam dengan membuat sebuah bahtera 

“Lalu Kami wahyukan kepadanya: “Buatlah bahtera di bawah peni-likan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan ‘tannur’ telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS. Al Mu’minuun, 23: 27)
Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang zalim itu, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS. Huud, 11: 37)


Mulanya Banjir
Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku.” (QS. Al Qamar, 54: 11-13)
Air Ombak Yang Panas Datang Dari Dapur ( AtTannur)
“Hingga apabila perintah Kami datang dan ‘dapur’ (permukaan bumi yang memancarkan air  panas hingga menyebabkan timbulnya taufan) telah memancarkan air, Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu, kecuali orang yang telah terdahulu kete-tapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.”  (Al Mukminun : 23-27)
Air naik sampai ke Gunung


“Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung), Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera, agar Kami jadi-kan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.” (QS. Al Haaqqah, 69:11-12)
Hanya Allah yang bisa menyelamatkan kita dari ombak ini..
“Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.” (QS. Asy-Syu’araa’, 26: 120) !
“Maka kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.” (QS. Al Ankabuut, 29: 15
Nabi Nuh Selamat dari bencana dan  mereka yang mendustakannya tenggelam

“Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. Sesungguh-nya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Ash-Shaaffaat, 37: 79-81)

Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.” (QS. Asy-Syu’araa’, 26: 119)


“Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).” (QS. Al A’raaf, 7: 64)

Mata mata yang menyaksikan
kemusnahan akibat Tsunami
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan keza-liman.” (QS. Al Qashash, 28: 59)

" Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).” (QS. Al A’raaf, 7: 64) !

Gelombang Laksana Gunung

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung, dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara ke-duanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang diteng-gelamkan.” (QS. Huud, 11: 42-43)
Banjir Zaman Nabi Nuh Lebih Teruk dari Tsunami 
Ternyata jelas bahawa banjir di zaman Nabi Nuh merupakan banjir yang berlaku akibat air panas yang keluar dari bumi yang mencetuskan ribut taufan dan gelombang setinggi gunung. Tiada manusia yang terselamat darinya. Ia di datangkan oleh Allah kerana keingkaran manusia terhadap perintah Allah supaya menyembahNya.. Apabila manusia engkar Allah menurunkan bala bencana alam seperti banjir dan tsunami.
Sebelum berlakunya banjir Allah telah berkomunikasi melalui wahyuNya dengan Nabi Nuh as , memberitahunya akan kedatangan malapetaka ini. Dan jarak warning yang Allah berikan cukup masanya untuk membina sebuah bahtera sebagai alat untuk menyelamatkan diri baginda dan orang orang yang beriman.
Alat telekomunikasi yang canggih dizaman ini menggunakan satelit dan alat pengesan tsunami pun tidak mampu memberi amaran akan tibanya bencana ini. Hanya Aallah bisa melakukannya.


Se waktu Tsunami melanda negeri Thailand di beritakan bahawa binatang binatang telah lari ke bukit2 mencari perlindungan. Ini adalah satu lagi telekomunikasi Allah kepada haiwan supaya mereka menyelamatkan diri mereka sebelum datangnya tsunami sebagaimana mereka telah datang ke bahtera Nabi Nuh as ...menurut perintah Allah demi keselamatan dari di tenggelami banjir dan pupus.


Dapatkah kita berhubung dengan Allah sebegitu baik jika kita tidak memulakan perhubungan itu dengan menyembah dan mengesakanNya terlebih dahulu dengan sepenuh jiwa dan keikhlasan kita. Allah akan membantu hamba2Nya yang soleh dengan apa cara sekalipun jika kita sentiasa rapat dan memohon perlindungan kepadaNya selalu.


Banjir di zaman Nabi Nuh as adalah kerana manusia engkar pada RasulNya dan mengerjakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah swt. Di zaman ini juga manusia yang engkar kepada Allah dan mengerjakan perbuatan yang melanggar hukum Allah seperti berzina, membunuh, melakukan kezliman dan maksiat, merampas hak manusia lain, mencuri, minum arak, dan semua yang Allah benci akan termasuk ke dalam golongan yang akan di timpa bencana oleh Allah. Bencana ini tidak mengenal anak, ibu, bapa, suami atau isteri.
Doa & Harapan 
Masjid ArRahman yang terselamat dari
 badai tsunami di Acheh 26hb. Disember 2004.
Sebagai umat Islam dan orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya kita bukan hanya mampu berdoa kepada Allah supaya di elakkan kita dari di timpa bencana dan menyelamatkan kita seandainya kita di tempat itu ketika berlakunya bencana....tetapi kita juga mampu menegakkan kebenaran dan mengajak manusia kembali kepada mengamalkan ajaranNya yang mulia...namun jika sudah sampai masa kita bertemu dengan Nya,  supaya Allah mematikan kita di dalam iman yang benar....


Bacalah doa ini yang telah diajarkan oleh Rasullullah saw kepada kita untuk mendapat perlindungan Allah swt 
. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرَقِ، وَالْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغاً ٭ رواه ابو داود 
( Hadis Riwayat Abu Daud)

{ Yaa Allah aku berlindung kepadaMu dari kejatuhan, dan aku berlindung padaMu dari tergelincir, dan aku berlindung padaMu dari tenggelam (banjir), terbakar dan pikun (wabak). Dan aku berlindung padaMu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung padaMu apabila mati dalam keadaan mundur dari agamaMu (murtad), dan aku berlindung padaMu apabila mati karma di sengat. }



Mudah mudahan Allah memakbulkan doa kita...Ameen

No comments:

Post a Comment